Artikel ini saya ambil dari blog seorang Duta Besar yang bernama Angelina Sondakh, Berikut ini adalah penjelasan dari Angelina.
Sebuah kehormatan ketika saya dipercaya menjadi Ambassador Orangutan oleh organisasi internasional yang peduli pada salah satu satwa langka di Indonesia.
Besarnya kepercayaan organisasi Orangutan Republik Education Initiative (OUREI) pimpinan Gary Saphiro yang berbasis di Santa Monica, USA ini telah membuat saya kembali menekuni dunia yang dikenal sudah sangat memprihatinkan di Indonesia. Menyebut lingkungan hidup di Indonesia, kita langsung mengaitkannya dengan illegal logging dan rusaknya hutan. Kerusakan itu telah membuat hutan gundul. Sehingga banjir dan longsorpun menjadi langganan yang datang silih berganti dan mengakibatkan korban manusia dimanapun.
Menjadi ambassador orangutan ditengah kesibukan saya sebagai anggota DPR-RI bukanlah pekerjaan ringan. Menjalani tugas sebagai anggota dewan yang mengabdi untuk kepentingan orang banyak sama mulia dengan tugas sebagai duta penyelamatan orangutan. Kedua visi besar inilah yang membuat saya bersedia menerima kepercayaan OUREI pada acara Pekan Peduli Orang Utan 13 November 2005 lalu. Kepercayaan ini mengingatkan keterlibatan saya pada kampanye penyelamatan monyet terkecil di dunia yang berada di propinsi tempat asal saya, Sulawesi Utara. Saya melakukannya sejak saya masih dibangku sekolah dahulu. Karena itu, tugas sebagai duta orangutan sebenarnya lebih pada rasa cinta saya pada lingkungan hidup, utamanya pada penyelamatan spesies orang utan dari kepunahan. Bayangkan saja, ada 126 burung, 63 jenis mamalia dan 21 reptilia terancam punah di Indonesia. Dan ini termasuk yang terburuk di dunia.
Cinta saya yang kuat pada orangutan membuat saya selalu ingin terus melakukan upaya – upaya konkrit pada generasi muda untuk ikut mencintai dan peduli pada setiap program lingkungan hidup yang akan saya lakukan. Saya sadar, hanya dengan menumbuhkan rasa peduli pada generasi mudalah program lingkungan tidak sia – sia. Bahkan saya menaruh harapan, 10 tahun ke depan program LH yang lebih baik dapat terlaksana bila mereka semuanya memiliki juga rasa cinta pada lingkungan. Rasa cinta saya pada lingkungan hidup inilah yang sedang saya tanamkan pada generasi muda melalui club Orang Utan Indonesia – club yang beranggotakan para pelajar, mahasiswa dan volunteer. Sekilas tujuan dari berkumpulnya kader – kader lingkungan hidup ini akan diteruskan dalam bentuk – bentuk advokasi yang bersifat edukatif di sekolah – sekolah maupun di kampus – kampus. Menyentuh lapisan ini sangat strategis buat mensosialisasikan kampanye lingkungan hidup di Indonesia.
Sejak dipercaya oleh organisasi NGO Orangutan Republik dan Kementerian lingkungan hidup melalui anugrah KLH Award 2005 kepada saya, maka inilah momentum memberikan yang terbaik pada bangsa yang membutuhkan tenaga saya. Tugas – tugas ini sepenuhnya saya jalani dengan penuh tanggung jawab Menyelamatkan orangutan dari kepunahan adalah pilihan utama saya. Saya tertarik pada spesies ini karena saya cinta betul pada primata unik ini. Primata ini keberadaannya sangat kritis, ia sedang terancam punah karena ulah egoisme segelintir orang. Berbagai informasi tentang spesies yang hidup di Sumatera dan Kalimantan ini diperdagangkan serta diperjualbelikan dengan mudah ke luar daerah maupun keluar negeri. Inilah salah satu factor semakin berkurangnya monyet ini di masa – masa mendatang. Padahal monyet – monyet yang hidup di hutan ini berkorelasi positif dengan kelestarian lingkungan hidup, yang berfungsi sebagai penyangga air dari bahaya banjir. Itu berarti semakin punah spesies ini, semakin kritis pula lingkungan dari bahaya banjir dan longsor.
Tujuan besar menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang paling luas adalah tugas mulia. Saya menyebut tugas ini mulia karena saya tidak ingin kelak ada manusia – manusia yang mati akibat longsor ataupun banjir. Paling tidak, 10 tahun dari sekarang suara korban – korban kemanusiaan karena longsor dan banjir tidak ada lagi. Mungkinkah hal itu dapat diwujudkan? Inilah tugas mulia itu, bila kita ingin berbuat dalam menyelamatkan lingkungan hidup harus dilakukan sedini mungkin. Menyelamatkan lingkungan hidup sama artinya menyelamatkan manusia – manusia sebagai korban kemanusiaan untuk hari esok. Kerja lingkungan hidup merupakan sebuah tanggung jawab yang sangat mulia karena kita berpikir bagaimana berbuat untuk menyelematkan manusia mulai dari hari ini untuk hari esok.
Menurut IUCN Red List of Mammals, Orangutan liar di Sumatera berstatus sangat terancam punah, dan keadaannya jauh lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan orangutan liar di Kalimantan. Menurut Analis Kelangsungan Hidup Habitat dan Populasi yang terbaru, spesies Sumatera tersebut saat ini hanya tinggal sekitar 7000-7500 yang tersebar di 13 unit habitat. Pengamatan awal yang dilakukan terhadap spesies tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah orangutan liar sebanyak 1000 individu setiap tahunnya.
Orangutan sebagai primata pemakan buah (frugivora) berfungsi sebagai pemencar biji yang penting di dalam hutan hujan tropis atau “umbrella Species” (spesies payung) sebab ketidakhadiran orang hutan di hutan hujan tropis dapat mengakibatkan kepunahan suatu jenis tumbuhan yang penyebarannya tergantung oleh orangutan dan beberapa hewan lain. Sebagai contoh, orangutan Sumatra Pongo abelii dan orangutan Kalimantan Pongo Pygmaeaus berperan penting dalam menjaga keseimbangan habitatnya, dengan memencarkan biji-biji dari sumber pakannya. Orangutan memakan buah dan menyebarkan biji melalui kotoran yang dibuangnya sehingga orangutan memiliki kontribusi dalam memperbanyak jenis tumbuhan contohnya seperti pada pohon jelutung. Oleh karena itu pemencaran biji merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi regenerasi hutan.
Untuk pertama kali saya mempresentasikan pengalaman saya ketika saya masih dibangku kelas 10 di Australia. Saat itu saya mendapat nilai A karena tulisan saya tentang Tarsius monyet terkecil di dunia yang hidup di tanah kebesaranku Sulawesi Utara, Manado. Berangkat darisanalah terpupuk kecintaan saya pada spesies ini, yang mulai mengundang serta mempercayai saya menjadi duta untuk melindungi satwa yang satu ini dari kepunahan. Berbagai forum dan media – cetak dan elektronik-yang memberi kesempatan untuk saya menyampaikan pesan – pesan lingkungan hidup turut saya ucapkan terimakasih. Saya yakin dengan dukungan semua pihak, kepercayaan yang berat ini dengan mudah dapat saya lakukan sebagai bhakti saya sebagai anak bangsa. Terimakasih pada OUREI dan KLH, semoga kita terus dapat bekerja untuk masa depan lingkungan di Indonesia. Karena tugas ini adalah kerja kemanusiaan yang mulia.
No comments:
Post a Comment