Menyebut Sulawesi Utara yang terlintas dibenak pasti Taman Laut Bunaken yang keindahan panorama bawah lautnya sudah tersohor hingga mancanegara. Padahal selain itu, masih ada objek lain, sebut saja Danau Tondano dan satu lagi Bukit Kasih.
Bukit Kasih misalnya, beberapa tahun belakangan juga menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup populer di Sulawesi Utara. Banyak wisatawan yang penasaran ingin melihat sebenarnya ada apa saja disana. Objek wisata inipun ramai dikunjungi turis, biasanya pada akhir pekan dan hari libur nasional. Selain beribadah sebagai tujuan utama pengunjungnya, banyak pula yang sekadar ingin menikmati keindahan alamnya, sambil menikmati jagung dan telur yang direbus di kolam belerang masih di dalam kompleks Bukit
Di bukit yang menjadi bagian dari pegunungan belerang ini, terdapat sebuah monumen Kehidupan Bersama untuk menggambarkan kerukunan hidup antar beragama di Sulawesi Utara. Selain itu berdiri berdampingan semua rumah ibadah lima agama yang ada di Indonesia.
Bila kita masuk melalui gerbang utama, akan tampak sebuah tugu dengan tinggi 22 meter. Tugu yang berbentuk segilima ini, di setiap sisinya tertulis kata-kata atau ayat-ayat suci dari tiap agama yang kian menarik perhatian. Pengunjung yang datang pasti menghampiri tugu itu dan membaca ayat-ayat yang ada di dalamnya. Bahkan banyak yang menghayati setiap bait kalimatnya, berharap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di puncak Bukit Kasih ada sebuah salib berukuran sangat besar. Untuk menuju kesana kita harus menapaki sekitar 2000 anak tangga yang dibangun oleh pihak pengelola. Awas, jangan sampai terkecoh oleh anak tangga yang sangat banyak itu. Kalau kurang cermat kita bisa kembali turun lagi ke tempat semula. Anak-anak tangga tersebut sengaja dibuat melewati bukit-bukit belerang, agar kita bisa melihat asap belerang yang keluar dari celah-celah bebatuan seraya menikmati suguhan bukit yang menghijau di kiri-kanan tangga. Dari ketinggian puncak bukitnya, kita juga dapat melihat birunya air Danau Tondano.
Menurut cerita masyarakat setempat, wilayah yang sekarang menjadi Bukit Kasih, konon dulunya merupakan tempat meninggalnya nenek moyang orang Minahasa, yakni Toar dan Lumimuut. Patungnya pun ada di salah satu lembah di Bukit Kasih, berupa sepasang lelaki dan perempuan yang sedang berdiri menghadap rumah-rumah ibadah itu.
Kini, Bukit Kasih menjadi salah satu pusat spiritual dimana penganut agama dari berbagai kepercayaan berkumpul dan beribadah. Tidak hanya itu, Bukit Kasih merupakan tempat bertemunya para lima pemuka agama untuk mencari jalan keluar bila terjadi masalah bernuansa agama, sekaligus tempat dibuatnya ikrar antar agama untuk senantiasa hidup rukun berdampingan.
Tips Perjalanan
Bukit Kasih terletak di sebelah selatan Kota Manado, tepatnya di Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoang, Kabupaten Minahasa. Jaraknya sekitar 50 km dan dapat ditempuh sekitar satu setengah jam perjalanan. Sepanjang perjalanan mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah dan mempesona. Lambaian nyiur akan menemani kita hingga tiba ditujuan. Itu juga sebabnya mengapa Sulawesi Utara disebut dengan kota nyiur melambai, karena banyaknya pohon kelapa disetiap sudutnya.
Karena letaknya berada di ketinggian 1.000–1.300 mdpl, objek wisata ini senantiasa ditutupi kabut pada pagi, siang maupun sore. Karenanya kenakan jaket atau sweater tebal untuk mengurangi hawa dingin. Fasilitas penunjang wisatanya cukup lengkap seperti lapangan parkir, restoran, lapangan tenis bahkan kolam renang. Hanya saja penginapan belum tersedia. Sepertinya memang ditujukan untuk one day trip. Nah, kalau ada kesempatan mengunjungi Kabupaten Minahasa, tak ada ruginya meluangkan waktu untuk menjejakan kaki di Bukit Kasih.
1 comment:
wah, manado punya tho?? ^_^,
Post a Comment