Ada sebuah kisah tentang tiga Pohon Muda yang terletak di sebuah hutan. Tiga pohon muda ini semuanya setuju untuk berdoa supaya mereka dipakai untuk tujuan yang mulia dari pada harus membusuk karena tua.
Pohon yang pertama berdoa supaya ia ingin menjadi palungan di mana ternak yang lelah dapat makan setelah kerja seharian. Tuhan mendengarkan doa pohon ini karena kesederhanaannya . Pohon ini menjadi palungan yang sangat istimewa yaitu palungan di mana bayi Yesus dibaringkan.
Pohon kedua berdoa supaya ia menjadi perahu. Dan doanya dijawab oleh Tuhan, dan segera kayunya yang baik dibentuk menjadi sebuah perahu yang menampung seorang penumpang yang sangat istimewa yaitu Yesus. Perahu itu menjadi saksi ketika Yesus menenangkan badai yang mengamuk dengan berkata. "Diam, tenanglah!". Pohon itu menganggap hidupnya berharga karena menyaksikan kejadian itu.
Namun, pohon ketiga dibuat menjadi sebuah salib besar sebagai alat penderitaan. Pohon ini awalnya sangat kecewa akan nasibnya. Namun suatu hari Yesus dari Nazareth dipakukan ke salib tersebut. Namun aneh, dari salib itu tidak terdengar erangan atau kutukan seperti terdengar di kayu salib yang lain. Sebaliknya, dari kayu salib itu terdengar tawaran Yesus akan pengampunan dan keselamatan kepada orang yang berada di sebelah kayu salib Yesus. Akhirnya pohon itu mengerti bahwa bagiannya dalam penyaliban Yesus menyediakan keselamatan bagi umat manusia.
Kisah tentang tiga pohon muda ini sangat popular di gereja-gereja bawah tanah di seluruh Eropa Timur. Perumpamaan tentang tiga pohon ini sering diceritakan sebagai penyemangat bagi banyak orang Kristen yang menderita karena imannya.
Setiap orang percaya perlu melihat tujuan atas apa yang mereka alami. Mereka harus memiliki harapan dan keinginan yang tinggi saat mereka mengatakan mereka mau dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaanNya. Penderitaan tidak akan menjadi sebuah interupsi atas rencana Tuhan dalam kehidupan mereka yang mengasihi Tuhan.
Paulus berkata bahwa "Penderitaan jaman ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
Oleh karena itu Paulus tidak pernah kecewa ketika dia harus menghadapi banyak penderitaan dalam melayani Kristus.
Maukah saudara dipakai untuk kemuliaan namaNYA?
Ingat! Tidak ada mahkota tanpa salib (there is no crown without cross).
HOMEKAWANUA | <<or>> | HOMECLASIC |
July 21, 2007
Temukan Tujuan Hidupmu!
Posted by Meykel Engka at 4:02 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment